Akhmad Sekhu

@kontributor 6/12/2022





AKHMAD SEKHU lahir pada Kamis Kliwon, 27 Mei 1971 di desa Jatibogor, Suradadi, Tegal, Jawa Tengah. Besar di "Kota Budaya" Yogyakarta, kini hijrah ke "Kota Gelisah" Jakarta. Menulis puisi di berbagai media massa pusat maupun daerah. Seperti di antaranya: Majalah Sastra ‘Horison’, Republika, Jawa Post, Suara Pembaruan, Suara Merdeka, Seputar Indonesia, Jurnal Nasional, Sinar Harapan, Serambi Indonesia, Koran Tempo, Kedaulatan Rakyat, Minggu Pagi, Bernas, Yogya Post, Solo Post, Lampung Post, Aufklarung, Kuntum, Bakti, Annida, Sabili, Gaul, Ceria Remaja, Story, dll.

Juga dapat disimak dalam buku antologi puisi bersama; Cerita dari Hutan Bakau (1994), Serayu (1995), Fasisme (1996), Mangkubumen (1996), Zamrud Khatulistiwa (1997), Tamansari (1998), Jentera Terkasa (1998), Gendewa (1999), Embun Tajalli (2000), Jakarta dalam Puisi Mutakhir (2001), Nyanyian Integrasi Bangsa (2001), Malam Bulan (2002), Nuansa Tatawarna Batin (2002), Aceh dalam Puisi (2003), Bisikan Kata Teriakan Kota (2003), Maha Duka Aceh (2005), Bumi Ini adalah Kita Jua (2005), Komunitas Sastra Indonesia: Sebuah Perjalanan (2008), Antologi Seratus Puisi Bangkitlah Raga Negeriku! Bangkitlah Jiwa Bangsaku! (Seratus Tahun Budi Utomo 1908-2008, diterbitkan Departemen Komunikasi dan Informatika RI, 2008), Murai dan Orang Gila (2010), Antologi Puisi Festival Bulan Purnama Majapahit (2010), Antologi Puisi Penulis Lepas (2011), Negeri Cincin Api (2011), Equator (antologi 3 bahasa; Indonesia, Inggris, Jerman, setebal 1230 halaman, 2011), Antologi Puisi Religi "Kosong = Ada" (2012), Memo untuk Presiden (2014), Puisi Menolak Korupsi 4: Ensiklopegila Koruptor (2015), Membaca Kartini: Memaknai Emansipasi dan Kesetaraan Gender (2016), Memo Anti Terorisme (2016), Ziarah Sunyi (2017).

Buku puisi tunggalnya; Penyeberangan ke Masa Depan (1997, Pengantar: Piek Ardijanto Suprijadi), Cakrawala Menjelang (2000, pengantar DR. Faruk HT, Prof. DR. Suminto A. Sayuti, Prof. DR. Rachmat Djoko Pradopo, dan Sambutan Sri Sultan Hamengkubuwono X), sedangkan novelnya: Jejak Gelisah (2005) diterbitkan Penerbit Gramedia Widiasarana Indonesia (Grasindo, Gramedia Group).

Mantan Ketua Kelompok Sastra Mangkubumen (KSM) Universitas Widya Mataram Yogyakarta, ini memenangkan Lomba Cipta Puisi Perguruan Tinggi se-Yogyakarta (1999). Pernah aktif di Komunitas Study Sastra Yogyakarta (KKSY), Himpunan Sastrawan Muda Indonesia (Hismi), Masyarakat Sastra Jakarta (MSJ), Sanggar Teater Populer di Padepokan Seni Drama dan Film Teguh Karya, Sanggar Mentaya Estetika Gelanggang Remaja Planet Senen, mejabudaya PDS HB Jassin TIM, Komunitas Planet Senen (KoPS), dan kini aktif dalam organisasi kewartawanan dan kepenulisan, yaitu Forum Pewarta Film (FPF), Forum Wartawan Hiburan (Forwan) dan Asosiasi Penulis Profesional (Penpro) Jakarta.

Selain puisi, ia juga menulis cerpen, novel, esai sastra-budaya, resensi buku, artikel arsitektur-kota, kupasan film, telaah tentang televisi, buku biografi dan juga skenario film. Saat ini ia bekerja sebagai wartawan di moviegoersmagazine.com dengan tetap berpuisi. Ia masih bolak-balik Jakarta-Tegal PP tiap bulan demi istri Wanti Asmariyani, dan dua anaknya; Fahri Puitisandi Arsyi dan Gibran Noveliandra Syahbana, dengan mempertaruhkan seluruh hidupnya untuk selalu berkarya.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »