Satire Dangdut dan Melodrama - S. Prasetyo Utomo

@kontributor 12/18/2022

Satire Dangdut dan Melodrama  

S. Prasetyo Utomo



Dalam hati saya bertanya-tanya: mengapa kumpulan cerpen Pada Sebuah Radio Dangdut (Penerbit JPS, 2021) yang ditulis Asef Saeful Anwar ini memperoleh penghargaan sastra Balai Bahasa 2022? Bukankah pengarang mengangkat syair-syair lagu dangdut sebagai inspirasi penulisan cerpen? Apakah keunggulan syair-syair lagu dangdut yang bernapas melodrama?

Mulailah saya membaca cerpen-cerpen Asef Saeful Anwar yang dicipta berdasarkan syair lagu-lagu dangdut yang populer. Syair lagu dangdut itu dihadirkan untuk masyarakat melalui radio, dinarasikan dalam cerpen-cerpen yang kuyup dengan satire. Asef Saeful Anwar menulis kumpulan cerpen ini untuk bermain-main, menyindir, mengolok-olok perilaku melodrama yang berkembang dalam masyarakat pecinta lagu dangdut. Dengan bahasa yang cair, pengarang sengaja mempermain-mainkan nasib tokoh, sebagai sebuah satire yang getir tentang (1) patah hati, (2) kadang melingkupi hal yang mistis, (3) keputusan-keputusan tokoh yang tak mengikuti nalar, dan (4) menyangkut kehidupan masyarakat marginal. Obsesi pengarang pada lirik lagu dangdut yang dinarasikan, menyebabkan struktur narasi selalu berkembang sesuai dengan syair lagu-lagu yang bernapas melodrama, “cerita yang menampilkan situasi sensasional dan alur cerita yang terlalu emosional” untuk mempermainkan perasaan pembaca.  

            Buku kumpulan cerpen yang memperoleh penghargaan sastra Badan Bahasa 2022 ini ditulis Asef Saeful Anwar untuk bermain-main, sebagaimana penyiar radio mengisahkan, “Setiap masalah ada dangdutnya, Dangdutin aja masalahnya”. Dangdut menjadi ideologi untuk merepresentasikan estetika masyarakat tertentu, dengan segala persoalan, dan cara mereka mencari pencerahan. Sebagai cerpen-cerpen yang bergelimang adegan melodrama, keterlibatan emosi pembaca menjadi bagian yang sangat penting untuk berempati kepada setiap nasib tokohnya.

            Persoalan patah hati menjadi bagian dominan dalam kehidupan tokoh-tokoh cerpen dalam buku ini. Tentu saja syair lagu dangdut yang diangkat ke dalam cerpen sangat kuyup dengan persoalan-persoalan patah hati dan pengkhianatan, untuk mengeksplorasi dunia melodrama, yang menguras sensasi dan emosi pembaca. Tidak perlu kesadaran spiritual tokoh untuk menyingkap hal-hal yang berkaitan dengan persoalan-persoalan patah hati dan pengkhianatan yang dialami tokoh-tokoh cerpen dalam buku ini.

            Beberapa cerpen bersentuhan dengan dunia mistis, untuk mencari perlindungan dari persoalan yang dihadapi tokoh. Dalam cerpen “Satu Cerita Empat Lagu Nelangsa” menghadirkan tokoh perempuan yang senantiasa mandi kembang tengah malam untuk memperoleh maaf kekasihnya, karena ia berkhianat. Obsesi terhadap keyakinan akan dunia mistis yang bisa membebaskan seseorang dari konflik kehidupan yang dihadapinya, sesungguhnya merupakan refleksi kehidupan masyarakat yang menjadi obsesi penulis syair lagu. Mereka menangkap kepercayaan terhadap dunia mistis sebagai potret sosial.

            Sensasi dan emosi tokoh telah menyebabkan pengarang seringkali menampilkan perbuatan tokoh yang tidak rasional. Syair lagu dangdut ditulis dengan lompatan-lompatan logika yang tak menuntut nalar, ketika dituangkan dalam bentuk cerpen, tentu saja mengingkari hukum kausalitas dalam perkembangan struktur narasi. Motif-motif yang muncul dari dunia mistis, napas melodrama, memberi arah yang memperkokoh struktur narasi yang mengabaikan nalar. Dalam cerpen “Tangis Perempuan Berkumis” dinarasikan seorang lelaki yang jatuh hati karena suka terhadap tangisan perempuan berkumis. Saya tak menemukan nalar sebagai  motif  tindakan tokoh, melainkan sensasi dan emosi.

            Latar sosial yang menyangkut kehidupan masyarakat marginal, telah menghadirkan tokoh-tokoh orang kecil, yang terpinggirkan. Mereka tidak hanya terpinggirkan dalam persoalan ekonomi, tetapi juga memiliki pandangan-pandangan tentang kecantikan, keindahan, dan kebahagiaan. Tokoh-tokoh yang bermain dalam kumpulan cerpen ini  berhadapan dengan konflik-konflik percintaan, pengkhianatan,  dan pencapaian kebahagiaan dari sudut pandang kaum marginal.   

                                                                      ***

LALU, apakah daya tarik kumpulan cerpen ini sehingga Badan Bahasa memberi anugerah penghargaan sastra 2022? Pertama, pemakaian bahasa yang merefleksikan satire terhadap perilaku tokoh-tokohnya. Segala hal tentang kehidupan tokoh dan pandangan-pandangan yang melodramatis telah disampaikan dengan olok-olok, kritik terselubung humor, dan menghadirkan komunikasi yang cair terhadap pembaca. Ia mengkonstruksi struktur narasi mengenai kehidupan kaum marginal dengan bahasa dan fantasi-fantasi mereka.   

            Kedua, tokoh-tokoh yang dihadirkan dalam kumpulan cerpen ini merupakan representasi syair lagu, dengan segala kenaifan cara pandang terhadap konflik-konflik yang dihadapi. Tokoh-tokoh dihidupkan dari syair lagu dangdut dengan segala filosofi yang menjadi pandangan hidup mereka, tanpa harus melakukan konfrontasi dengan kelas-kelas sosial  tertentu, meskipun kadang tercipta alienasi yang dihadapi tokoh. Saya berhadapan dengan kisah-kisah yang penuh sensasi dan emosi, dengan bahasa satire, bukan dengan bahasa sarkastis.

            Tidak banyak saya temukan cerpenis kita yang memiliki kemampuan mengemas struktur narasi dengan bahasa satire. Asef Saeful Anwar menjadi salah satu cerpenis yang secara sadar menghadirkan bahasa satire untuk menarasikan syair dangdut. Kekuatan bahasa satire cerpen-cerpen Asef Saeful Anwar memang tak sekuat cerpen-cerpen Kuntowijoyo, yang kuyup dengan mitos dan akar tradisi. Kuntowijoyo dikenal sebagai sastrawan yang memandang penderitaan, pengucilan manusia, kemiskinan, dan kehinaan dengan kritik terselubung humor dalam struktur narasi yang liat. Akan tetapi, setidaknya, Asef Saeful Anwar telah bermain-main dengan nasib buruk manusia marginal, yang terpinggirkan, untuk menemukan kekuatan jiwa. Dengan satire itu, ia mencari etos, jiwa kebudayaan, dalam kehidupan kelam orang-orang marginal.      

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »