Joni Hendri
ayat jadi mayat
.jpg)
ayat yang keluar dari mulutmu, jadi mayat yang berserakan di atas rerumputan. penuh dengan kecemasan, siapa yang membacanya, pasti dilubangi peluru penjajah, sebab mereka tak punya agama. mereka telah berdiam di sana.
ketika takdir telah tiba, ayat itu membumbung menunggu anak lidah menggerutu. sebagai pahala yang telah kau tinggalkan. setelah itu dadamu koyak tak bertepi.
ayat-ayat yang jadi mayat, berubah di mulut, ke mulut. air ludah yang dibuang sepanjang jalur peperangan adalah peluru-peluru yang tak pernah kering.
tak ada keamanan dari ribuan janji, semua hanya jadi uap yang gagal berdiam di awan. hanya sekadar pasangan mata yang membasahi nasib.
dari ribuan liang-liang di pemakaman. terasa kalah!
di belantara puisi, masih menyebut kesedihanmu. menggulung ayat yang sudah tertulis di kitab, dan menyusun maya-mayat di jalan-jalan.
ruang sunyi, 2024
