Saini K.M.

@kontributor 3/08/2020
Saini K.M. 

SASTRAMEDIA.COM - Saini K.M. dilahirkan di Sumedang, Jawa Barat, 16 Juni 1938 dengan nama lengkap Saini Karnamisastra. Menyelesaikan pendidikan kesarjanaannya pada Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris, Fakultas Keguruan Sastra dan Seni Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Bandung. Ia terhitung sebagai penyair dengan minat yang luas terhadap drama. 

Naskah-naskah drama yang ditulisnya, banyak memenangkan berbagai penghargaan. Naskah-naskah dramanya yang mendapat Hadiah Dewan Kesenian Jakarta adalah Pangeran Sunten Jaya (1973), Ben Go Tun (1977), Serikat Kaca Mata Hitam (1979) dan Sang Prabu (1981). Naskah drama lainnya, yakni Kerajaan Burung (1980) dan Kalpataru (1981) mendapat Hadiah Direktorat Kesenian Departemen Pendidikan dan Kebudayaan; sementara Sebuah Tumah di Argentina (1980) mendapat hadiah Badan Komunikasi Penghayatan Kesatuan Bangsa DKI Jaya dan Ken Arok (1985) mendapat Hadiah Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa (1991). Naskah-naskahnya yang lain adalah Pangeran Geusan Ulun (1963), Siapa Bilang Saya Godot (1977), Restoran Anjing (1979), Panji Koming (1984), Syekh Siti Jenar (1986), Dunia Orang, Mati (1986), Madegel (1987) dan Orang Baru (1988). 

Kumpulan esainya yang telah terbit, antara lain Beberapa Gagasan Teater (1981), Dramawan dan Karyanya (1985) serta Teater Indonesia dan Masalahnya (1988). Selama tidak kurang dari 13 tahun, la mengasuh kolom "Pertemuan Kecil" di Harian Pikiran Rakyat, sebuah kolom yang selain memuat puisi juga berisi bahasan mengenai puisi yang kerap dijadikan acuan banyak penyair muda. Esai-esai dan bahasannya dalam "Pertemuan Kecil" telah terbit sebagai buku dengan judul Puisi dan Beberapa Masalahnya (1993). 

Atas jasa-jasanya menumbuhkan dan menghidupkan minat serta kreativitas kepenyairan di kalangan calon penyair dan penyair muda itu, Ia mendapat "Anugerah Sastra" dari Forum Sastra Bandung (1994). 

Kumpulan puisinya yang telah terbit adalah Nyanyian Tanah Air (1968), Rumah Cermin (edisi I, 1979), Sepuluh Orang Utusan (1989) dan Rumah Cermin (edisi II, 1996). Sajak-sajaknya telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, Prancis, dan Jerman. Tahun 1995-1999, pendiri Jurusan Teater Akademi Seni Tari Indonesia, Bandung ini menjabat sebagai Direktur Direktorat Kesenian Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »