Efen Nurfiana
BAU SURGA
bau surga, apakah seperti puting susuku, sayang?
yang senantiasa menerima rebah kepala
dan tangisan anak-anak kita
bukankah Tuhan yang memberinya ada?
tanpa daya melawan dan mengangkat suara
punggungku, tikungan tajam
yang menewaskan kerinduanmu
menyimpan seluruh kesaksian
sayang! sayang!
yang kurasa itu adalah kau
turun-tergerai di atas kemiskinan
kau kah itu yang berbau surga?
di titik lidahku gemetar meregang suara
di akhir hari!
pelan-pelan kudengar seorang alim
mengirim adzan terakhir
ke alamat, di mana kau patahkan seluruh napsu
terhadap diriku
2022