J. Akit Lampacak
Talteker
begitulah aku mudik ke tubuhmu
memasuki jalan kecil
yang berseling di antara lubang cincin.
bantal dan lamak
yang diberikan Emak
ambillah di tangan sepupuku
hingga yang datang dalam mimpimu
aroma kencur dari kelaminku.
"Sayang, nanti malam kita bicarakan
tentang selimut yang acuh pada diam." katamu
setelah Bereket itu melingkar di jari manismu.
dari jauh
terdengar suara samar (bukan teriakan)
yang berdebar di lekuk lehermu
mungkin juga di dadaku
setelah ramai berdarah dalam waktu.
lalu kita berpelukan
seraya sunyi tampak paling angkuh
separuh hari mencium keramaian
kau pasang kalung melati ke leherku
kuciumi bulu-bulu bunga jambu di tubuhmu.
Sumenep,2023