Bon Belanja Istriku - Rori Aroka Rusji

@kontributor 1/22/2023
Rori Aroka Rusji, 
Bon Belanja Istriku.




Bakda subuh, aku tercengang melihat istri sedang berduaan dengan pisau di dapur.
Pisau yang sengaja aku beli untuknya agar dia menjadi orang yang paling kejam di dapur.
Menghabisi nyawa setiap binatang yang akan dia hidangkan.

“Jangan ganggu aku,” istriku mengarahkan pisau dan meraih talenan.
“Sudah lama aku belajar meramu kemesraan, kasihan anak kita belajar ilmiah melulu” 
Sambil mengiris-iris senyum untuk kami nikmati sebelum memulai hidup dihari yang baru.

Sebelum berangkat kerja, aku berpesan agar istri selalu menyangai cinta dirumah, supaya bahagia selalu menghias keluarga kami.

Istriku memenuhi janjinya, semakin sering merendang senyum dan menghidangkan di meja makan. Suatu ketika dia memasak bon belanja dari pasar pagi, tentu saja aku balas dengan senyuman lagi, karena senyuman sedang berusaha memenuhi setiap bon belanja rumah kami.
“Makin lama, hasil peluhmu semakin tidak berharga saja di pasar.” Tentu saja aku akan memegang tangannya dan menjawab kalau cinta kita tidak boleh digadai ke pasar pagi.

Aku baca bon belanjanya dengan ingatan: pada hari pertama kami menikah, aku hanya memintanya untuk membantai semua binatang yang ada di kulkas. Dan jangan ikut campur memikirkan bagaimana cara agar kulkas itu tetap berisi. Karena kita punya tugas dan tanggung jawab yang berbeda untuk membangun kebahagiaan.

Padang, Oktober 2022.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »